Minggu, 28 Februari 2010

Makanan dan Kanker

DEFINISI
Banyak penelitian sudah diusahakan untuk memastikan apakah makanan tertentu meningkatkan atau mengurangi resiko seseorang untuk terkena kanker. Sayangnya, penelitian berbeda terkadang memiliki hasil yang bertentangan, jadi sulit untuk mengetahui pengaruh makanan atau makanan suplemen terhadap resiko kanker. Beberapa makanan dan suplemen telah diteliti lebih dari yang lain, dan yayasan sosial kanker Amerika telah mencoba untuk menyimpulkan.

Antioksidan : antioksidan, seperti Vitamin C, Vitamin E, dan beta karoten (Vitamin A), adalah bagian dari makanan seimbang. Walaupun begitu, menggunakan suplemen yang mengandung antioksidan ini mengurangi resiko kanker belum diketahui. Terdapat beberapa bukti bahwa menggunakan suplemen beta karoten dengan dosis tinggi bisa meningkatkan resiko pada kanker jenis tertentu.

Makanan bioengineered : bahan-bahan dari tumbuhan yang berbeda atau dari mikroorganisme tertentu ditambahkan ke bahan pada beberapa makanan untuk meningkatkan kekuatan tanaman atau resistan terhadap hama pengganggu atau untuk memperbaikinya dalam beberapa cara lain. Tidak terdapat fakta terbaru yang menunjukkan bahwa makanan bioengineered memiliki pengaruh pada resiko kanker.

Kalsium : asupan kalsium tinggi, khususnya melalui suplemen kalsium, bisa meningkatkan resiko pada kanker prostat.

Kopi : meskipun beberapa penelitian yang telah lalu menunjukkan hubungan antara konsumsi kopi dengan resiko kanker, penelitian akhir-akhir ini menunjukkan tidak ada hubungannya.

Lemak saturasi : saturated fats bisa meningkatkan resiko kanker. Lebih pentingnya, meskipun begitu, makanan yang mengandung saturated fats tingkat tinggi juga mengandung banyak kalori dan bisa menyebabkan obesitas, yang merupakan faktor resiko untuk kanker.

Serat : terdapat sedikit bukti bahwa makan sebuah makanan berserat tinggi mengurangi resiko kanker.

Ikan dan asam lemak omega-3 : beberapa penelitian pada binatang telah menunjukkan bahwa asam lemak omega-3 bisa memperlambat pertumbuhan kanker, tetapi hasil serupa tidak ditemukan pada orang.

Fluorida : penelitian belum menunjukkan peningkatan resiko kanker pada orang yang minum air berfluoride atau orang yang menggunakan pasta gigi atau menjalani pengobatan fluoride gigi.

Folat : folat yang digunakan setiap hari bisa mengurangi resiko pada kanker usus.

Aditif makanan : Aditif makanan harus disetujui oleh badan pengawas makanan dan obat-obatan sebelum dimasukkan ke dalam makanan, maka aditif baru melalui tes lebih luas. Lebih jauh, tidak ada bukti bahwa tingkat aditif ditemukan di dalam produk makanan meningkatkan resiko pada kanker.

Bawang putih : apakah bawang putih mengurangi resiko kanker belum diketahui.

Makanan teradiasi : radiasi, yang kadangkala digunakan untuk membunuh mikroorganisme pada makanan, tidak menunjukkan peningkatan resiko kanker.

Lycopene : beberapa penelitian menyatakan bahwa lycopene, yang ditemukan terutama pada tomat, bisa mengurangi resiko pada beberapa kanker.

Daging yang diproses : orang yang makan daging yang diproses dalam jumlah besar kemungkinan beresiko kanker perut. Beberapa pemeriksa menemukan nitrat yang terdapat pada daging luncheon, ham, dan hot dogs, namun hubungan ini tidak terbukti. Memakan daging yang diproses dengan garam atau asap bisa meningkatkan eksposure dengan zat yang menyebabkan kanker.

Daging yang dimasak pada suhu yang tinggi : memakan daging yang dimasak pada suhu tinggi; misalnya dibakar, dapat meningkatkan resiko kanker.

Makanan organik : apakah makan makanan yang tumbuh dengan metode organik mengurangi resiko kanker belum diketahui.

Pestisida : belum ada bukti bahwa sisa pestisida ditemukan dalam jumlah sedikit pada makanan meningkatkan resiko kanker.

Sakarin : sakarin tidak menyebabkan kanker pada manusia.

Garam : diet mengandung jumlah besar makanan yang disajikan dengan pengawet atau garam bisa meningkatkan resiko pada perut dan kanker kerongkongan. Tidak ada penelitian yang menemukan resiko serupa untuk jumlah sedikit atau jumlah cukup pada garam untuk rasa.

Selenium : beberapa penelitian menyatakan bahwa selenium melindungi dari beberapa jenis kanker.

Kacang kedelai : penelitian belum menunjukkan bahwa suplemen kacang kedelai mengurangi resiko kanker.

Teh : Teh tidak terbukti mengurangi resiko kanker.

Vitamin D : Vitamin D bisa memiliki beberapa manfaat dalam mengurangi resiko kanker prostat.

Pengobatan Kanker

DEFINISI
RESPON TERHADAP PENGOBATAN
Pada saat menjalani pengobatan, keadaan penderita dinilai untuk melihat respon kanker terhadap pengobatan. Pengobatan yang paling berhasil menyebabkan kesembuhan. Kesembuhan diartikan sebagai remisi lengkap, dimana semua bukti-bukti kanker tidak ditemukan lagi (respon komplit).

Para ahli kadang mengartikan kesembuhan sebagai angka harapan hidup 5-10 tahun bebas penyakit, dimana kanker tidak menghilang secara keseluruhan dan tidak kambuh lagi dalam periode yang ditentukan, yaitu 5-10 tahun. Pada respon inkomplit, ukuran dari 1 atau lebih tumor berkurang lebih dari setengahnya. Respon ini bisa mengurangi gejala dan memperpanjang harapan hidup, meskipun pada akhirnya kanker akan tumbuh kembali.

Pengobatan yang gagal tidak menimbulkan respon. Terkadang kanker menghilang secara keseluruhan, tetapi kemudian kembali lagi. Selang waktu antara kedua keadaan ini disebut waktu harapan hidup bebas penyakit. Selang waktu dari respon komplit sampai penderita meninggal disebut waktu harapan hidup total.

Pada penderita yang memiliki respon inkomplit, lamanya respon diukur dari saat respon inkomplit terjadi sampai saat kanker mulai membesar atau menyebar lagi. Beberapa kanker memberikan respon yang baik terhadap kemoterapi. Kanker lainnya menunjukkan perbaikan tetapi tidak mencapai kesembuhan. Beberapa kanker (melanoma, sel kanker ginjal, kanker pankreas, kanker otak) memberikan respon yang buruk dan kebal terhadap kemoterapi.

Kanker lainnya (kanker payudara, kanker paru-paru sel kecil, leukemia) bisa menunjukkan respon awal yang luar biasa terhadap kemoterapi, tetapi setelah pengobatan ulangan bisa kebal terhadap obat yang diberikan.

Gen yang kebal terhadap kombinasi obat-obatan ditemukan pada sel normal maupun sel kanker, karena itu pemaparan terhadap satu obat dapat menyebabkan tumor kebal terhadap obat-obat kanker yang tidak berhubungan. Tampaknya gen tersebut dimaksudkan untuk melindungi sel terhadap pengrusakan oleh zat yang berbahaya. Sebagai akibatnya, untuk mempertahankan dirinya sel akan mengeluarkan obat, sehingga pengobatan tidak efektif. Para peneliti sedang mencoba untuk menentukan bagaimana menekan aktivitas dari gen tersebut.

Leukemia limfoblastik akut dan leukemia mielogenous akut merupakan jenis kanker yang bisa disembuhkan. Penyakit Hodgkin dan beberapa limfoma non-Hodgkin (limfoma sel besar yang menyebar, limfoma Burkitt, dan limfoma limfoblastik) pada sekitar 80% penderita anak-anak dan dewasa bisa disembuhkan. Kemoterapi menyembuhkan lebih dari 90% pria penderita kanker buah zakar yang telah menyebar dan sekitar 98% wanita penderita koriokarsinoma (kanker rahim).

Persentase penderita kanker yang bebas dari penyakitnya setelah 5 tahun

Organ Yang Terkena Penderita Kanker Pada Berbagai Stadium Penderita Dengan Kanker Yang Terlokalisir Penderita Dengan Metastase Regional Penderita Dengan Metastase Jauh
Kandung kemih 80 92 48 8
Payudara (pada wanita) 80 94 73 18
Leher rahim 67 90 52 12
Usus besar - rektum 59 91 60 6
Ginjal 56 87 57 9
Paru-paru 13 47 15 2
Mulut 52 79 42 19
Indung telur 42 90 41 21
Pankreas 3 9 4 2
Prostat 80 94 85 29
Kulit (melanoma) 85 93 57 15
Rahim 83 94 67 27


PEMBEDAHAN
Pembedahan merupakan bentuk pengobatan kanker yang paling tua. Pada tahun 1988, dari 1 juta orang Amerika yang menderita kanker, 64% telah menjalani pembedahan dan 62% dari kelompok ini mengalami kesembuhan. Pengobatan dan prognosa ditentukan oleh beratnya dan penyebaran kanker (staging). Beberapa kanker sering dapat disembuhkan hanya dengan pembedahan jika dilakukan pada stadium dini.


Kanker stadium dini yang bisa disembuhkan dengan pembedahan

Organ Yang Terkena Persentase Penderita Yang Bebas Penyakit Setelah 5 Tahun
Kandung kemih 81
Payudara (pada wanita) 82
Leher rahim 94
Usus besar 81
Ginjal 67
Pita suara 76
Paru-paru (non-sel kecil) 37-70
Mulut 67-76
Indung telur 72
Prostat 80
Buah zakar 65
Rahim 74


TERAPI PENYINARAN
Penyinaran (radiasi) menghancurkan sel-sel yang membelah dengan cepat. Tetapi penyinaran juga bisa merusak jaringan normal, terutama jaringan dimana sel-sel secara normal berkembangbiak dengan cepat, yaitu kulit, akar rambut, lapisan usus, indung telur, buah zakar dan sumsum tulang. Dengan menentukan target penyinaran secara akurat akan melindungi sel-sel normal sebanyak mungkin.

Sel-sel yang memiliki pasokan oksigen yang memadai lebih mudah dirusak oleh penyinaran. Sel-sel yang berada dekat dengan pusat suatu tumor yang besar sering memiliki pasokan darah yang jelek dan kadar oksigen yang rendah. Jika tumor mengecil, sel-sel yang tersisa akan mendapatkan perbaikan pasokan darah, sehingga lebih peka terhadap dosis penyinaran berikutnya.

Pembagian terapi penyinaran kedalam serangkaian dosis dalam waktu yang lebih lama, akan meningkatkan efek mematikan terhadap sel-sel tumor dan mengurangi efek racun terhadap sel-sel normal. Sel-sel memiliki kemampuan untuk memperbaiki dirinya setelah terpapar oleh penyinaran, rencana pengobatan ditujukan untuk perbaikan maksimal dari sel-sel dan jaringan yang normal.

Terapi penyinaran biasanya dilakukan dengan alat yang disebut akselerator linear. Sinar diarahkan sangat dekat dengan tumor. Bagaimana sinar bisa mengenai jaringan normal tergantung dari luasnya area yang disinar dan letaknya terhadap jaringan normal. Misalnya penyinaran tumor pada kepala dan leher sering menyebabkan peradangan selaput mukosa di hidung dan mulut, menyebabkan sakit dan luka terbuka (ulserasi). Penyinaran pada lambung atau perut sering menyebabkan peradangan lambung (gastritis) dan usus bagian bawah (enteritis), sehingga mengakibatkan terjadinya diare.

Terapi penyinaran memegang peran penting dalam menyembuhkan berbagai kanker, termasuk:
- penyakit Hodgkin
- lilmfoma non-Hodgkin stadium dini
- kanker sel skuamosa pada kepala dan leher
- seminoma (kanker buah zakar)
- kanker prostat
- kanker payudara stadium dini
- kanker paru-paru non-sel kecil stadium dini
- meduloblastoma (kanker otak atau tulang belakang).

Jika tidak mungkin disembuhkan, terapi penyinaran dapat mengurangi gejala pada mieloma multipel dan kanker paru-paru, kerongkongan, leher, kepala dan lambung yang sudah menyebar. Terapi penyinaran juga bisa mengurangi gejala yang disebabkan oleh penyebaran kanker ke tulang atau otak.


Kanker stadium dini yang bisa disembuhkan dengan terapi penyinaran

Organ Yg Terkena Persentase Penderita Yang Bebas Penyakit Setelah 5 Tahun
Payudara (pada wanita) 29
Leher rahim 60
Penyakit Hodgkin 71-88
Paru-paru 9
Sinus hidung 35
Nasofaring 35
Limfoma non-Hodgkin 60-90
Prostat 67-80
Buah zakar (seminoma) 84
Tenggorokan 10


KEMOTERAPI
Belum ditemukan obat kanker yang ideal, yang menghancurkan sel-sel kanker tanpa mencederai sel-sel yang normal. Meskipun demikian, banyak penderita yang bisa diobati dengan obat-obat antikanker (kemoterapi) dan beberapa diantaranya mengalami kesembuhan. Pada saat ini efek samping dari kemoterapi dapat diminimalkan.

Obat antikanker dikelompokkan kedalam beberapa kategori:
  1. Alkylating agents
  2. Antimetabolit
  3. Alkaloid tanaman
  4. Antibiotik antitumor
  5. Enzim
  6. Hormon
  7. Pengubah respon biologis

Dua atau lebih obat sering digunakan sebagai suatu kombinasi. Alasan dilakukannya terapi kombinasi adalah untuk menggunakan obat yang bekerja pada bagian yang berbeda dari proses metabolisme sel, sehingga akan meningkatkan kemungkinan bertambahnya jumlah sel-sel kanker yang dihancurkan. Selain itu, efek samping yang berbahaya dari kemoterapi bisa dikurangi jika obat dengan efek beracun yang berbeda digabungkan, masing-masing dalam dosis yang lebih rendah daripada dosis yang diperlukan jika obat tersebut digunakan tersendiri.

Obat-obat dengan sifat yang berbeda kadang digabungkan. Misalnya obat yang membunuh sel-sel tumor dikombinasikan dengan obat yang merangsang sistem kekebalan terhadap kanker. Gas mostar yang digunakan sebagai senjata pada Perang Dunia I merupakan contoh dari alkylating agents. Obat golongan ini mempengaruhi molekul DNA, yaitu merubah struktur atau fungsinya sehingga tidak dapat berkembangbiak.

Efek sampingnya berupa:
- mual
- muntah
- rambut rontok
- iritasi kandung kemih (sistitis) disertai terdapatnya darah dalam air kemih
- jumlah sel darah putih, sel darah merah dan trombosit menurun
- jumlah sperma berkurang (pada pria, mungkin terjadi kemandulan yang menetap)
- meningkatnya resiko leukemia.


Antimetabolit adalah sekumpulan obat yang mempengaruhi sintesa (pembuatan) DNA atau RNA dan mencegah perkembangbiakan sel. Obat golongan ini menimbulkan efek yang sama dengan alkylating agents, ditambah dengan terjadinya ruam kulit, warna kulit menjadi lebih gelap (meningkatkan pigmentasi) atau gagal ginjal.

Alkaloid tanaman adalah obat-obat yang dapat menghentikan pembelahan sel dan mencegah pembentukan sel-sel baru. Efek samping yang ditimbulkan serupa dengan alkylating agents. Antibiotik antitumor juga mempengaruhi DNA dan mencegah perbanyakan sel. Efek sampingnya sama dengan alkylating agents. Kepada penderita leukemia limfoblastik akut bisa diberikan asparaginase, suatu enzim yang mengeluarkan asparagin asam amino dari darah, yang diperlukan oleh leukemia untuk melangsungkan pertumbuhannya.

Efek samping berupa:
- reaksi alergi yang bisa berakibat fatal
- nafsu makan hilang
- mual
- muntah
- demam
- kadar gula darah tinggi.

Terapi hormon akan meningkatkan atau menurunkan kadar hormon tertentu untuk membatasi pertumbuhan kanker yang tergantung kepada hormon tersebut atau yang dihambat oleh hormon tersebut. Misalnya kanker payudara memerlukan estrogen untuk pertumbuhannya. Tamoksifen merupakan obat anti-estrogen yang menghalangi efek estrogen dan bisa memperkecil ukuran kanker. Kanker prostat bisa dihambat oleh estrogen atau obat antitestosteron.

Efek sampingnya bervariasi, tergantung dari hormon yang diberikan. Pemberian estrogen kepada pria akan menyebabkan pembesaran payudara. Pemberian obat anti-estrogen pada wanita bisa menyebabkan kemerahan pada wajah dan siklus menstruasi yang tidak teratur.

Interferon merupakan pengubah respon biologis pertama yang efektif, dan saat ini digunakan untuk mengobati sarkoma Kaposi dan mieloma multipel. Imunoterapi lainnya menggunakan sel-sel imun yang telah dirangsang (sel pembunuh limfokin aktif), yang secara khusus menyerang tumor, misalnya melanoma dan kanker sel ginjal. Pengobatan yang menggunakan antibodi terhadap sel tumor, yang telah dilabel dengan bahan radioaktif atau suatu racun, telah terbukti efektif dalam mengobati beberapa limfoma.


Kanker yang dapat disembuhkan dengan Kemoterapi

Organ Yang Terkena Persentase Penderita Yang Bebas Penyakit Setelah 5 Tahun
Limfoma Burkitt 44-74
Koriokarsinoma 98
Limfoma sel besar yang menyebar 64
Penyakit Hodgkin 74
Leukemia pada anak-anak
(Leukemia limfositik akut)
54
Leukemia pada dewasa dibawah 40 tahun
(Leukemia limfositik akut)
40
Leukemia pada dewasa di atas 40 tahun
(Leukemia limfositik akut)
16
Paru-paru (sel kecil) 25
Limfoma limfoblastik 50
Buah zakar (non-semonomatous) 88

Kemoterapi bisa dilakukan di:
  1. Rumah sakit
  2. Klinik swasta
  3. Tempat praktek dokter
  4. Ruang operasi (jarang)
  5. Rumah (oleh perawat, penderita sendiri atau anggota keluarga lainnya)
Cara-cara pemberian kemoterapi:
  1. Secara langsung ke dalam pembuluh darah yang memasok daerah dimana tumor tumbuh
  2. Drip intravena (dari sebuah kantong atau botol cairan intravena, selama beberapa menit sampai beberapa jam)
  3. Intravena (langsung kedalam vena, selama beberapa menit)
  4. Per-oral (berupa tablet, kapsul atau cairan)
Frekuensi pemberian kemoterapi:
  1. Bervariasi, tergantung dari kankernya :
    - beberapa obat dalam 1 hari
    - 1 dosis/hari selama beberapa hari
    - berkesinambungan selama beberapa hari
    - dosis 1 kali/minggu
    - 1 dosis atau beberapa hari pemberian obat/bulan
  2. Pengobatan bisa diberikan beberapa minggu sampai beberapa tahun
  3. Serangkaian pengobatan bisa diberikan hanya 1 kali, atau beberapa rangkaian pengobatan bisa diberikan dengan selang waktu diantaranya

TERAPI KOMBINASI
Untuk beberapa kanker, pengobatan terbaik merupakan kombinasi dari pembedahan, penyinaran dan kemoterapi. Pembedahan atau penyinaran mengobati kanker yang daerahnya terbatas, sedangkan kemoterapi membunuh sel-sel kanker yang berada di luar jangkauan pembedahan maupun penyinaran. Kadang penyinaran atau kemoterapi dilakukan sebelum pembedahan, untuk memperkecil ukuran tumor; atau setelah pembedahan untuk menghancurkan sisa-sisa sel kanker.

Kemoterapi yang dikombinasikan dengan pembedahan, akan memperbaiki kesempatan harapan hidup pada penderita kanker usus besar, payudara atau kendung kemih yang telah menyebar ke kelenjar getah bening regional. Pembedahan dan kemoterapi kadang dapat menyembuhkan kanker indung telur yang telah menyebar.

Kanker rektum telah berhasi diobati dengan kemoterapi dan terapi penyinaran. Pada kanker usus besar yang telah menyebar, kemoterapi yang diberikan setelah pembedahan dapat memperpanjang harapan hidup bebas penyakit. Sekitar 20-40% kanker kepala dan leher telah disembuhkan oleh kemoterapi yang diikuti dengan terapi penyinaran atau pembedahan. Bagi yang tidak mengalami kesembuhan, terapi ini bisa mengurangi gejala-gejalanya (terapi paliatif).

Pembedahan, terapi penyinaran dan kemoterapi memegang peranan penting dalam mengobati Tumor Wilms dan rabdomiosarkoma. Pada rabdomiosarkoma (kanker kidney pada masa kanak-kanak), tujuan pembedahan adalah mengangkat kanker utama, bahkan jika sel-sel tumor telah menyebar ke bagian tubuh lain yang jauh dari ginjal. Kemoterapi dimulai pada saat pembedahan dan terapi penyinaran diberikan kemudian untuk mengobati daerah setempat dari sisa kanker.

Beberapa tumor (misalnya tumor lambung, pankreas, atau ginjal) hanya memberikan respon terhadap terapi penyinaran, kemoterapi atau kombinasi keduanya. Terapi tersebut dapat mengurangi nyeri akibat penekanan atau gejala-gejala yang timbul jika tumor menyusup ke dalam jaringan di sekitarnya. Beberapa tumor yang kebal (misalnya kanker paru-paru non-sel kecil, kanker kerongkongan, kanker pankreas, kanker ginjal) bisa diobati untuk meningkatkan waktu harapan hidup.

Efektivitas Terapi Kombinasi

Jenis Terapi Jenis Kanker Persentase Penderita Bebas Penyakit Setelah 5 Tahun
Pembedahan dan penyinaran Kandung kemih 54

Endometrium 62

Hipofaring 33

Paru-paru 32

Mulut 36
Pembedahan dan kemoterapi Payudara 62

Indung telur
(karsinoma)
28-40

Prostat 50-68

Lambung 54
Penyinaran dan kemoterapi Sistem saraf pusat
(meduloblastoma)
71-80

Sarkoma Ewing 70

Paru-paru
(sel kecil
16-20

Rektum
(karsinoma sel skuamosa)
40
Pembedahan, penyinaran dan kemoterapi Rabdomiosarkoma embrional 80

Ginjal
(tumor Wilms)
80

Paru-paru 32

Rongga mulut, hipofaring 20-40


EFEK SAMPING PENGOBATAN
Hampir setiap penderita yang mendapatkan terapi penyinaran atau kemoterapi mengalami efek samping tertentu, paling sering berupa mual atau muntah dan berkurangnya jumlah sel darah putih. Penderita yang mendapatkan kemoterapi sering mengalami kerontokan rambut. Mengurangi efek samping merupakan aspek penting dari pengobatan.


Mual dan muntah
Mual dan muntah biasanya dapat dicegah atau dikurangi dengan obat (anti-emetik). Mual bisa dikurangi dengan mengurangi frekuensi makanan ringan dan menghindari makanan tinggi serat yang menghasilkan gas atau yang sangat panas atau sangat dingin.

Penurunan jumlah sel darah putih
Sitopenia adalah suatu keadaan dimana terjadi kekurangan dari satu atau beberapa jenis sel darah. Hal ini bisa terjadi selama pengobatan kanker.

Misalnya penderita bisa mengalami:
- anemia (jumlah sel darah merah yang rendah).
- neutropenia atau leukopenia (jumlah sel darah putih yang rendah).
- trombositopenia (jumlah trombosit yang rendah).

Biasanya sitopenia tidak perlu diobati. Tetapi jika anemia nya berat, bisa diberikan transfusi packed red cells. Demikian juga bila trombositopenia nya berat, bisa diberikan transfusi trombosit untuk mengurangi resiko terjadinya perdarahan.

Pada penderita yang mengalami neutropenia (jumlah neutrofil-sejenis sel darah putih-yang rendah) memiliki resiko tinggi untuk terjadinya infeksi. Karena itu demam yang melebihi 38deg Celsius ditangani sebagai keadaan darurat. Diperiksa kemungkinan adanya infeksi dan mungkin dibutuhkan antibiotik atau bahkan perawatan di rumah sakit. Jarang dilakukan transfusi sel darah putih karena hanya bertahan selama beberapa jam dan menyebabkan berbagai efek samping. Bisa diberikan bahan tertentu (misalnya faktor perangsang granulosit) untuk merangsang pembentukan sel darah putih.


Efek samping lainnya
Terapi penyinaran atau kemoterapi bisa menyebabkan peradangan atau bahkan luka terbuka (borok, ulkus) pada selaput mukosa, misalnya pada lapisan mulut. Ulkus di mulut terasa sangat sakit dan bisa menimbulkan kesulitan pada waktu makan. Sejumlah obat kumur (biasanya mengandung antasid, antihistamin dan anestesi lokal) bisa mengurangi gejala ini. Meskipun jarang terjadi, pemberian makanan harus dilakukan melalui selang yang dimasukkan langsung ke dalam lambung atau usus halus atau melalui infus. Sejumlah obat bisa mengurangi diare yang disebabkan oleh terapi penyinaran di perut.


PENGOBATAN YANG LEBIH BARU
Pendekatan yang lebih baru dalam mengobati kanker adalah kemoterapi dosis intense, yang menggunakan obat dalam dosis yang sangat tinggi. Terapi ini digunakan untuk tumor yang mengalami kekambuhan meskipun memberikan respon yang baik pada kemoterapi awal. Tumor ini telah menunjukkan kepekaan terhadap obat; strategi yang dilakukan adalah meningkatkan dosis obat secara nyata untuk membunuh lebih banyak lagi sel-sel kanker, sehingga memperpanjang harapan hidup penderita.

Tetapi kemoterapi dosis intense bisa menyebabkan cedera yang berakibat fatal terhadap sumsum tulang. Karena itu terapi ini biasanya digabungkan dengan terapi penyelamatan, dimana sumsum tulang diangkat sebelum dilakukan kemoterapi. Setelah pengobatan, sumsum tulang dikembalikan kepada penderita. Meskipun masih dalam penelitian, pengobatan ini pernah dilakukan pada kanker payudara, limfoma, penyakit Hodgkin dan mieloma.

Pencangkokan sumsum tulang dari donor yang memiliki jaringan yang cocok bisa dilakukan setelah kemoterapi dosis intense pada penderita leukemia akut. Bisa terjadi komplikasi berupa penyakit graft-versus-host, dimana jaringan yang dicangkokkan dihancurkan oleh jaringan penerima (tuan rumah).

Teknik penyinaran baru, seperti penyinaran proton atau neutron, efektif untuk tumor-tumor tertentu. Pewarnaan yang telah diaktifkan oleh penyinaran dan terapi fotodinamik memberikan hasil yang menjanjikan.

Imunoterapi menggunakan teknik-teknik berikut untuk merangsang sistem kekebalan tubuh melawan kanker:
- pengubah respon biologis
- terapi sel pembunuh
- terapi antibodi (terapi humoral).

Teknik-teknik tersebut telah digunakan untuk mengobati sejumlah kanker yang berbeda (misalnya melanoma, kanker ginjal, sarkoma Kaposi dan leukemia. Akhirnya, salah satu pendekatan pengobatan yang paling penting adalah menemukan obat yang dapat mencegah kanker. Retinoid (derivat vitamin A) telah terbukti efektif dalam mengurangi angka kekambuhan pada beberapa kanker, terutama kanker mulut, pita suara dan paru-paru.

Pencegahan Kanker

DEFINISI
Mengurangi resiko pada kanker tertentu mungkin bisa melalui perubahan makanan dan gaya hidup. Bagaimana resiko bisa dikurangi tergantung pada spesifikasi kanker. Tembakau yang digunakan secara langsung dihubungkan dengan sepertiga pada semua kanker. Tidak merokok dan menghindari kontak dengan asap tembakau bisa sangat mengurangi resiko pada kanker paru-paru, kanker ginjal, kanker saluran kemih, dan kanker kepala dan leher. Menghindari penggunaan tembakau tanpa asap (menghirup, mengunyah) mengurangi resiko pada kanker mulut dan lidah.

Pencegahan Kanker
Berdasarkan yayasan kanker amerika, resiko yang terjadi pada kanker tertentu kemungkinan dikurangi dengan melakukan perubahan gaya hidup.
  • Cara yang diketahui mengurangi resiko pada kanker :
    • Menghindari merokok atau terkena asap tembakau.
    • Menghindari occupational carcinogen (misalnya, asbestos).
    • Menghindari terkena sinar matahari yang lama tanpa perlindungan tabir surya.
    • Menghindari asupan alkohol yang berlebihan.
    • Menghindari penggunaan terapi hormon (misalnya, estrogen dan progesterone).
  • Cara yang bisa mengurangi resiko pada kanker :
    • Membatasi asupan makanan berlemak tinggi, terutama sekali dari bahan-bahan hewani (misalnya, daging berlemak tinggi, produk yang berasal dari lemak susu).
    • Meningkatkan asupan buah-buahan dan sayur-sayuran.
    • Menjadi aktif secara fisik.
    • Menjaga berat badan di bawah tingkat obesitas.
Merubah gaya hidup lain mengurangi resiko pada beberapa jenis kanker. Mengurangi asupan alkohol bisa mengurangi resiko pada kanker kepala dan leher, kanker hati, dan kanker kerongkongan. Mengurangi asupan lemak pada makanan nampak mengurangi resiko pada kanker payudara dan kanker usus. Menghindari terkena sinar matahari (khususnya selama siang hari) bisa mengurangi resiko pada kanker kulit. Melindungi kulit yang terkena dan menggunakan lotion pelindung sinar matahari dengan faktor perlindungan matahari tinggi (SPF) melawan sinar ultraviolet juga membantu resiko pada kanker kulit. Menggunakan aspirin dan obat-obatan anti-peradangan nonsteroidal (NSAIDs) mengurangi resiko kanker colorectal. Tes Papanicolaou (Pap) bisa membantu mencegah kanker servik dengan mendeteksi perubahan pra kanker pada sel servik.

Vaksinasi bisa mencegah jenis kanker tertentu yang disebabkan oleh virus. Kanker servik disebabkan oleh infeksi dengan strain tertentu pada human papillomavirus (HPV)yang ditularkan melalui hubungan seksual. Vaksinasi melawan HPV sebelum hubungan seksual apapun bisa sangat mencegah kanker servik. Infeksi HPV bisa juga meningkatkan resiko pada kanker anal dan beberapa bentuk pada kanker kepala dan leher, vaksinasi melawan virus hepatitis B bisa membantu mencegah kanker jenis ini.

Deteksi dini pada pertumbuhan kanker atau pra kanker bisa menyelamatkan nyawa. Untuk wanita berusia 40 tahun atau lebih, melakukan mammogram tahunan bisa membantu mendeteksi kanker payudara ketika mereka masih dapat diobati. Untuk orang yang berusia 50 tahun atau lebih, menjalani colonoscopy (inspeksi pada usus besar melalui pipa elastis untuk melihat) setiap beberapa tahun bisa mendeteksi polip dan kanker awal pada usus.

Jenis Kanker

DEFINISI
Kanker jaringan (malignancies) dapat terjadi di dalam darah dan jaringan pembentukan darah (leukemia dan limfoma) dan tumor ‘solid’, sering dikategorikan kanker. Kanker dapat berupa carcinomas atau sarcomas.

Leukemia dan limfoma adalah kanker darah dan jaringan pembentukan darah. Daripada membentuk gumpalan, mereka bisa tetap sebagai sel kanker terpisah. Oleh karena itu mereka sering membahayakan tubuh dengan hilangnya sel darah normal dari sumsum tulang dan aliran darah, jadi fungsi normal sel secara berangsur-angsur tergantikan oleh kanker sel darah.

Carcinomas adalah kanker sel epitel, sel yang melindungi permukaan tubuh, memproduksi hormon, dan membuat kelanjar. Contoh carcinomas adalah kanker kulit, kanker paru-paru, kanker usus, kanker perut, kanker payudara, kanker prostat, dan kanker kelenjar tiroid. Ciri khasnya, carcinomas lebih sering terjadi pada orang tua dibandingkan dengan orang yang lebih muda.

Sarcomas adalah kanker sel mesodermal, sel yang membentuk otot-otot dan jaringan penghubung. Contoh sarcomas adalah leiomyosarcoma (kanker otot halus yang ditemukan pada dinding organ pencernaan) dan osteosarcoma (kanker tulang). Secara khas, sarcoma terjadi lebih sering pada orang yang lebih muda dibandingkan dengan pada orang yang lebih tua.

Imunoterapi

DEFINISI
Imunoterapi digunakan untuk merangsang sistem kekebalan tubuh melawan kanker. Misal, vaksin yang terdiri dari antigen diperoleh dari sel tumor bisa menaikkan fungsi tubuh pada antibodi atau sel kekebalan (t limpiosit). Ekstrak bakteri tuberkolosis yang dilemahkan, yang diketahui untuk menaikkan reaksi kekebalan, telah berhasil ketika ditanamkan ke dalam kandung kemih untuk mencegah kambuhnya tumor kandung kemih.

Terapi antibodi Monoclonal memerlukan penggunaan antibodi yang dihasilkan secara eksperimental untuk menjadikan protein khusus di atas permukaan sel kanker sebagai sasaran. Trastuzumab adalah salah satu antibodi, yang menyerang HER-2/neu receptor yang hadir di atas permukaan sel kanker pada 25% wanita dengan kanker payudara. Trastuzumab meningkatkan efek obat kemoterapi. Rituximab sangat efektif mengobati lymphoma dan leukemia limfositik kronis. Rituximab yang dihubungkan dengan isotop radioaktif bisa digunakan untuk mengantarkan radiasi secara langsung ke sel lymphoma. Gemtuzumab ozogamicin, antibodi dan obat gabungan, efektif pada beberapa orang dengan leukemia myelocytic kronis.

Pemodifikasi reaksi biologis memperbaiki kemampuan sistem kekebalan tubuh untuk menemukan dan menghancurkan sel kanker, seperti dengan merangsang sel normal untuk menghasilkan utusan kimia (penengah). Interferon (diantaranya ada beberapa macam) adalah yang diketahui terbaik dan sangat luas pemodifikasi reaksi biologis yang digunakan. Hampir semua sel manusia menghasilkan interferon secara alami, tetapi juga bisa dibuat lewat bioteknologi. Walaupun mekanisme tepat pada tindakan tidak benar-benar jelas, interferon mempunyai tugas di dalam pengobatan beberapa kanker, seperti Kaposi's sarcoma dan melanoma ganas. Interleukin 2, yang dihasilkan pada sel darah putih tertentu, juga bisa membantu sel karsinoma dan metastatic melanoma di ginjal.

Sabtu, 27 Februari 2010

Komplikasi Kanker

DEFINISI
SINDROMA PARANEOPLASTIK

Sindroma Paraneoplastik adalah sekumpulan gejala yang bukan disebabkan oleh tumor nya sendiri, tetapi oleh zat-zat yang dihasilkan oleh kanker. Beberapa zat yang dapat dihasilkan oleh tumor adalah hormon, sitokinese dan berbagai protein lainnya. Zat-zat tersebut mempengaruhi organ atau jaringan melalui efek kimia nya.

Bagaimana tepatnya kanker mengenai sisi yang jauh belum sepenuhnya dimengerti. Beberapa kanker mengeluarkan zat ke dalam aliran darah yang merusak jaringan yang jauh melalui suatu reaksi autoimun. Kanker lainnya mengeluarkan zat yang secara langsung mempengaruhi fungsi dari organ yang berbeda atau merusak jaringan. Bisa terjadi kadar gula darah yang rendah, diare, dan tekanan darah tinggi. Sering mengenai sistem saraf.


Beberapa efek dari Sindroma Paraneoplastik

Organ Yang Terkena Efek Kanker Penyebab
Otak, saraf dan otot Kelainan neurologis, nyeri otot, kelemahan Kanker paru-paru
Darah dan jaringan pembentuk darah Anemia, jumlah trombosit yang tinggi, jumlah sel darah putih yang tinggi, pembekuan yang menyebar luas dalam pembuluh darah, mudah memar, jumlah trombosit sedikit Semua kanker
Ginjal Glomerulonefritis membranous akibat adanya antibodi dalam aliran darah Kanker usus besar atau indung telur, limfoma, penyakit Hodgkin, leukemia
Tulang Ujung jari tangan membengkak (clubbing Kanker paru-paru atau kanker metastase dari berbagai kanker
Kulit Sejumlah lesi kulit, sering berupa pewarnaan kulit (mis. akantosis nigrikans) Kanker saluran pencernaan atau hati, limfoma, melanoma
Seluruh tubuh Demam Leukemia, limfoma, penyakit Hodgkin, kanker ginjal atau hati

Beberapa gejala dapat diobati secara langsung, tetapi untuk mengobati sindroma paraneoplastik biasanya harus dilakukan pengendalian terhadap penyebabnya.


KEDARURATAN KANKER

Yang termasuk ke dalam kedaruratan kanker adalah:
  1. Tamponade jantung
  2. Efusi pleura
  3. Sindroma vena kava superior
  4. Sindroma penekanan tulang belakang
  5. Sindroma hiperkalemik.

Tamponade Jantung

Tamponade jantung adalah pengumpulan cairan di dalam kantong jantung (kantong perikardium, kantong perikardial), yang menyebabkan penekanan terhadap jantung dan kemampuan memompa jantung. Pengumpulan cairan terjadi jika kanker menyusup ke dalam perikardium dan menyebabkan terjadinya iritasi. Kanker yang paling mungkin menyusup ke dalam perikardium adalah kanker paru-paru, payudara dan limfoma.

Tamponade jantung terjadi secara mendadak jika begitu banyak cairan terkumpul sehingga jantung tidak dapat berdenyut secara normal. Sebelum timbulnya tamponade, penderita biasanya merasakan nyeri samar-samar atau tekanan di dada, yang akan bertambah buruk jika berbaring dan akan membaik jika duduk tegak. Penderita mengalami gangguan pernapasan yang berat dan selama menghirup udara, vena-vena di leher membengkak.

Diagnosis ditegakkan berdasarkan:
- rontgen dada
- EKG
- ekokardiogram.

Untuk mengurangi penekanan, dimasukkan jarum ke dalam kantong perikardium dan cairan dikeluarkan dengan bantuan alat suntik. Prosedur ini dinamakan perikardiosintesis. Contoh cairan diperiksa di bawah mikroskop untuk melihat apakah cairan mengandung sel-sel kanker. Selanjutnya dibuat sayatan pada perikardium untuk mencegah kambuhnya tamponade. Pengobatan lainnya tergantung kepada jenis kanker yang terjadi.


Efusi Pleura

Efusi pleura merupakan pengumpulan cairan di dalam kantong yang mengelilingi paru-paru (kantong pleura), yang bisa menyebabkan sesak napas. Pengumpulan cairan di kantong pleura bisa disebabkan oleh berbagai hal, salah satunya adalah kanker.

Untuk mengeluarkan cairan, dimasukkan jarum suntik diantara tulang iga menuju ke kantong pleura. Jika setelah prosedur ini cairan dengan cepat mulai terkumpul kembali, akan dimasukkan selang melalui dinding dada menuju ke kantong pleura, yang akan tetap terpasang disini sampai keadaan penderita membaik.

Zat kimia khusus bisa dimasukkan ke dalam kantong pleura untuk mengiritasi dindingnya dan menyebabkan kedua lapisan kantong melekat satu sama lain. Hal ini akan menghilangkan rongga dimana cairan terkumpul dan mengurangi kemungkinan kambuhnya efusi pleura.


Sindroma Vena Kava Superior

Sindroma vena kava superior terjadi jika kanker menyumbat sebagian atau seluruh vena-vena (vena kava superior), yang mengalirkan darah dari tubuh bagian atas ke dalam jantung. Penyumbatan vena kava superior menyebabkan vena-vena di dada bagian atas dan di leher membengkak, sehingga terjadi pembengkakan di wajah, leher dan dada bagian atas.


Sindroma Penekanan Tulang Belakang

Sindroma penekanan tulang belakang terjadi jika kanker menekan tulang belakang atau saraf-saraf tulang belakang, dan menyebabkan nyeri serta hilangnya fungsi. Semakin lama penderita mengalami kelainan neurologis, semakin kecil kemungkinan kembalinya fungsi saraf yang normal. Biasanya pengobatan akan memberikan hasil yang terbaik jika dilakukan dalam 12-24 jam setelah timbulnya gejala.

Diberikan kortikosteroid (misalnya prednison) intravena untuk mengurangi pembengkakan dan terapi penyinaran. Meskipun jarang, jika penyebabnya tidak diketahui, pembedahan akan membantu diagnosis yang tepat dan mengobati keadaan ini karena memungkinkan ahli bedah untuk mengurangi tekanan pada korda spinalis.


Sindroma Hiperkalemik

Sindroma hiperkalemik terjadi jika kanker menghasilkan hormon yang akan meningkatkan kadar kalsium darah atau hormon yang secara langsung mempengaruhi tulang. Penderita mengalami kebingungan, yang bisa berlanjut menjadi koma dan menyebabkan kematian. Berbagai macam obat dapat mengurangi kadar kalsium.

Terapi Kombinasi

DEFINISI
Untuk beberapa kanker, pendekatan terbaik adalah kombinasi pembedahan, terapi radiasi, dan kemoterapi. Pembedahan atau terapi radiasi mengobati kanker yang dibatasi secara lokal, sedangkan kemoterapi juga mematikan sel kanker yang sudah menjalar ke tempat jauh. Kadang-kadang terapi radiasi atau kemoterapi diberikan sebelum pembedahan untuk menyusutkan tumor, sehingga memperbaiki kesempatan untuk pengangkatan operasi secara tuntas.

Terapi radiasi dan kemoterapi dosis rendah setelah pembedahan membantu untuk menghancurkan sel kanker yang tersisa. Stadium kanker seringkali menentukan apakah terapi tunggal atau kombinasi yang diperlukan. Misalnya, kanker payudara tahap awal mungkin diobati dengan pembedahan saja atau pembedahan digabung dengan terapi radiasi, kemoterapi, atau dengan ketiga-tiganya, bergantung pada ukuran tumor dan resiko kambuhnya. Kanker payudara yang parah di daerah setempat biasanya diobati dengan kemoterapi, terapi radiasi, dan pembedahan.

Terkadang kemoterapi kombinasi digunakan bukan untuk mengobati tetapi mengurangi gejala dan memperpanjang hidup. Kemoterapi kombinasi bisa berguna bagi orang dengan kanker parah yang tidak cocok dengan terapi radiasi atau perlakuan operasi (misalnya, kanker sel paru-paru bukan kecil yang tidak bisa diangkat, kanker esophageal, atau kanker kandung kemih).

Jumat, 26 Februari 2010

Kemoterapi

DEFINISI
Kemoterapi memerlukan penggunaan obat untuk menghancurkan sel kanker. Walaupun obat ideal akan menghancurkan sel kanker dengan tidak merugikan sel biasa, kebanyakan obat tidak selektif. Malahan, obat didesain untuk mengakibatkan kerusakan yang lebih besar pada sel kanker daripada sel biasa, biasanya dengan menggunakan obat yang mempengaruhi kemampuan sel untuk bertambah besar.

Pertumbuhan yang tidak terkendali dan cepat adalah ciri khas sel kanker. Tetapi karena sel biasa juga perlu bertambah besar, dan beberapa bertambah besar cukup cepat (seperti yang di sumsum tulang dan garis sepanjang mulut dan usus), semua obat kemoterapi mempengaruhi sel biasa dan menyebabkan efek samping.

Satu pendekatan baru untuk membatasi efek samping dan meningkat efektivitas penggunaan jenis obat yang "di arah secara molekuler". Obat ini mematikan sel kanker dengan menyerang saluran dan proses vital untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhan sel kanker. Misalnya, sel kanker memerlukan pembuluh darah untuk memberikan gizi dan oksigen. Beberapa obat bisa menghalangi pembentukan pembuluh darah ke sel kanker atau saluran pemberian sinyal utama yang menguasai pertumbuhan sel.

Imatinib, obat pertama yang seperti itu, sangat efektif untuk kronis myelocytic leukemia dan kanker tertentu saluran pencernaan. Erlotinib dan gefitinib untuk receptors bertempat di permukaan sel pada sel paru-paru kanker kecil-non kanker. Obat yang diarahkan secara molekuler ternyata berguna dalam mengobati banyak kanker lain, termasuk payudara dan kanker ginjal.

Tidak semua kanker memberi respon pada kemoterapi. Jenis kanker menentukan obat mana yang digunakan, dengan kombinasi apa, dan dengan dosis berapa. Kemoterapi mungkin dipakai sebagai satu-satunya perlakuan atau digabungkan dengan terapi radiasi atau pembedahan, atau keduanya.

Kemoterapi Dosis tinggi: Pada percobaan untuk meningkatkan efek antitumor dari obat kanker, dosis mungkin ditambah dan waktu antara siklus terapi mungkin dikurangi (dosis kemoterapi padat). Kemoterapi dosis-padat, dengan periode yang diperpendek, secara rutin dipakai pada pengobatan kanker payudara. Kemoterapi dosis tinggi sering dipakai untuk pengobatan orang dengan kanker sudah berulang setelah terapi dosis standar, teristimewa bagi orang dengan myeloma, lymphoma, dan leukemia. Tetapi, kemoterapi dosis tinggi bisa menyebabkan luka yang mengancam hidup pada sumsum tulang. Oleh karena itu, kemoterapi dosis tinggi secara umum digabungkan dengan strategi penyelamatan sumsum tulang. Pada sumsum tulang yang diselamatkan, sel sumsum tulang diangkat sebelum kemoterapi dan dikembalikan setelah kemoterapi. Pada beberapa kasus, sel tangkai bisa diisolasikan dari aliran darah dari sumsum tulang dan bisa ditanamkan ke dalam penderita setelah kemoterapi untuk memulihkan fungsi sumsum tulang.


Efek Samping

Kemoterapi secara umum menyebabkan mual, muntah, kehilangan selera makan, kehilangan berat badan, kepenatan, dan sel darah hitung rendah yang menyebabkan anemia dan risiko infeksi bertambah. Dengan kemoterapi, orang sering kehilangan rambut mereka, tetapi efek samping lain bevariasi tergantung dari jenis obat.

Mual dan Muntah: gejala ini biasanya bisa dicegah atau dikurangi dengan obat (kontra-obat emesis). Mual juga mungkin dikurangi oleh makanan makan kecil dan dengan menghindari makanan yang tinggi serat.

Sel Darah Hitung rendah: Cytopenia, kekurangan satu atau lebih tipe sel darah, bisa terjadi karena efek racun obat kemoterapi pada sumsum tulang (di mana sel darah dibuat). Misalnya, penderita mungkin mengalami sel darah merah yang rendah secara abnormal (anemia), sel darah putih (neutropenia atau leukopenia), atau platelet (thrombocytopenia). Jika anemia parah, faktor pertumbuhan spesifik, seperti erythropoietin atau darbepoietin, bisa diberikan untuk pertambahan pembentukan sel darah merah, atau sel darah merah bisa ditransfusikan. Jika thrombocytopenia hebat, platelet bisa ditransfusikan untuk merendahkan risiko pendarahan.

Orang dengan neutropenia meningkatkan resiko terkena infeksi. Demam lebih tinggi daripada 100.4 F pada penderita dengan neutropenia dianggap sebagai keadaan darurat. Orang seperti itu harus dievaluasi untuk infeksi dan mungkin memerlukan antibiotika atau opname. Sel darah putih jarang ditransfusikan karena, waktu ditransfusikan, mereka terus hidup hanya beberapa jam dan menghasilkan banyak akibat sampingan. Bahkan, bahan tertentu (seperti granulocyte koloni merangsang faktor) bisa diberikan untuk merangsang produksi sel darah putih.

Efek samping yang sering terjadi lainnya: Banyak penderita mengalami radang atau luka selaput lendir, seperti pada garis mulut. Luka mulut dirasakan nyeri pada mulut dan bisa membuat sulit makan. Berbagai larutan oral (biasanya berisi antasida, antihistamin, dan anestetik lokal) bisa mengurangi ketidaknyamanan. Pada kesempatan langka, orang perlu support nutrisi dengan memasang tabung pemberi makan yang ditempatkan secara langsung ke dalam perut atau usus kecil atau dengan urat darah. Jenis obat bisa mengurangi diare yang disebabkan oleh terapi radiasi ke perut.

Orang yang diperlakukan dengan kemoterapi, khususnya senyawa alkylating, mungkin mempunyai resiko bertambah leukemia sedang berkembang beberapa tahun sesudah pengobatan. Beberapa obat, khususnya alkylating agen, sebab infertility di beberapa wanita dan di kebanyakan laki-laki yang mendapat perlakuan ini.

Obat Kemoterapi
Contoh
Bagaimana Obat Bekerja
Efek samping
Senyawa Alkil
Cyclophosphamide

Chlorambucil

Melphalan
Dari kimia berikatan dengan DNA, menyebabkan perpecahan DNA dan kesalahan daam replikasi dari DNA Menekan sumsum tulang
Luka sepanjang perut
Menyebabkan rambut rontok
Dapat mengurangi kesuburan
Menekan system kekebalan tubuh
Dapat menyebabkan leukemia
Antimetabolit
Methotrexate
Cytarabine
Fludarabine
6-Mercaptopurine
5-Fluorouracil
Menghalangi sintesa DNA Sama seperti senyawa alkil
Tidak meningkatkan resiko leukemia
Antimitotik
Vincristine
Paclitaxel
Vinorelbine
Docetal
Abraxane
Menghalangi pembelahan sel kanker Sama seperti senyawa alkylating
Juga dapat merusak saraf
Tidak menyebabkan anemia
Penghambat Topoisomerase
Doxorubicin
Irinotecan
Mencegah sintesis DNA dan perbaikan melalui penghalangan anzim yang diamakan topoisomerases Sama seperti senyawa alkylating
Doxorubicin dapat menyebabkan kerusakan jantung
Derivatif Platinum
Cisplatin
Carboplatin
Oxaliplatin
Membentuk ikatan dengan DNA menyebabkan kehancuran Sama seperti senyawa alkil
Juga dapat menyebabkan kerusakan saraf, dan ginjal, kerontokan rambut
Terapi hormonal
Tamoxifen Menghalangi aksi estrogen (pada kanker payudara) Dapat menyebabkan kanker endometrial, pembekuan darah, muka merah
Penghambat Aromatase
Bicalutamid Menghalangi aksi androgen (pada kanker prostate) Dapat menyebabkan disfungsi ereksi (impotensi) dan diare
Anastrozole
Examestane
Letrozole
Menghalangi pembentukan estrogen Dapat menyebabkan keropos tulang (osteoporosis) dan gejala menopause
Penghambat sinyal
Imatinib Menghalangi sinyal untuk pembelahan sel pada myelocytic leukemia kronis Dapat menyebabkan fungsi hati abnormal dan retensi cairan
Gefitinib
Erlotinib
Menghalangai pertumbuhan epidermis faktor reseptor Dapat menyebabkan rash dan diare
Antibodi Monoklonal
Rituximab Menginduksi kematian sel dengan berikatan dengan permukaan reseptor sel pada tumor turunan limfosit Dapat menyebabkan reaksi alergi
Trastuzumab Menghalangi reseptor factor pertumbuhan pada sel kanker payudara Dapat menyebabkan gagal jantung
Gemtuzumab
Ozogamicin
Berisi antibodi khusus berikatan dengan reseptor yang terdapat di sel leukemia kemudian mengirimkan dosis racun kemoterapinya Dapat menyebabkan penekanan platelet yang diperpanjang, dimana meningkatklan resiko pendarahan
Modifikasi respon biologi
Interferon-alpha Tidak ketahui Dapat menyebabkan demam, dingin, tekanan pada sumsum tulang, kekurangan tiroid, hepatitis
Senyawa diferensiasi
Tretinoin Menginduksi diferensiasi dan kematian sel leukemia Dapat menyebabkan kesulitan bernafas yang parah
Arsenic trioxide Menginduksi diferensiasi dan kematian sel leukemia Menyebabkan irama jantung abnormal dan ruam
Senyawa yang menghalangi pembentukan saluran darah (senyawa antiangiogenik)
Bevicizumab Menghalangi factor pertumbuhan vascular endothelial (vascular endothelial growth factor =VEGF) Dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, kehilangan protein di urin, perdarahan, penggunpalan darah, perforasi usus
Serafinib
Sunitinib
Menghalangi faktor pertumbuhan vascular endothelial (vascular endothelial growth factor=VEGF) Dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan kehilangan protein di urin

Gejala-gejala Kanker

DEFINISI
Mulanya, kanker adalah massa kecil pada sel, yang tidak menghasilkan gejala apapun. Sebagaimana pertumbuhan kanker, penampilan fisik bisa mempengaruhi jaringan di sekitarnya. Juga, beberapa kanker, mengeluarkan zat-zat tertentu atau memicu reaksi kekebalan yang menyebabkan gejala-gejala pada bagian lain tubuh yang tidak dekat dengan kanker (sindrom paraneoplastic).

Kanker mempengaruhi jaringan di sekitarnya dengan bertumbuh ke dalam atau mendorong jaringan di sekitarnya, dengan demikian mengiritasi atau menekan mereka. Iritasi biasanya menyebabkan rasa sakit. Tekanan bisa menghambat jaringan untuk melakukan fungsi normal mereka. Misal, kanker kandung kemih atau kanker getah bening pada perut bisa menekan pembuluh (ureter) yang menghubungkan ginjal dengan kandung kemih menyumbat aliran kemih.

Kanker paru-paru bisa menyumbat aliran udara melalui bagian paru-paru, menyebabkan kolaps paru-paru dan mempermudah terinfeksi. Di manapun kanker bisa menekan pembuluh darah, menutup aliran darah dan menyebabkan pendarahan. Ketika kanker berkembang pada daerah dengan banyak ruang, seperti pada dinding usus besar, hal itu tidak bisa menyebabkan gejala apapun sampai menjadi sangat besar. Sebaliknya, kanker berkembang pada ruang yang lebih sempit, seperti pada pita suara bisa menyebabkan gejala (seperti parau) ketika kanker masih relatif kecil.

Jika kanker menyebar (metastasizes)ke bagian tubuh lainnya, efek lokal yang sama pada iritasi dan tekanan terjadi dengan cepat, tetapi di lokasi yang baru, gejala tersebut kemungkinan sangat berbeda. Kanker yang berhubungan dengan selaput yang melindungi paru-paru (pleura) atau struktur seperti kantong yang mengelilingi jantung (pericardium) seringkali mengeluarkan cairan, yang menumpuk di sekitar organ tersebut, penumpukan cairan dalam jumlah banyak bisa mengganggu pernafasan atau memompa jantung.

Beberapa Komplikasi Kanker
Jenis Deskripsi
Cardiac tamponade
Terjadi ketika cairan menumpuk di dalam struktur seperti kantung yang mengelilingi jantung (pericardium, atau kantung pericardial). Cairan ini membuat tekanan pada jantung dan mengganggu kemampuan untuk memompa darah. Cairan bisa menumpuk ketika kanker menyerang pericardium dan mengiritasinya.
Pleural effusion
Terjadi ketika cairan menumpuk di dalam struktur seperti kantung di sekitar paru-paru (kantung pleural), menyebabkan nafas yang pendek.
Superior vena cava syndrome
Terjadi ketika sebagian kanker atau seluruhnya menyumbat pembuluh (pembuluh cava superior) yang mengeringkan darah dari bagian atas pembuluh cava superior menyebabkan pembuluh di bagian atas dada dan leher menjadi bengkak, mengakibatkan pembengkakan pada wajah, leher, dan bagian atas dada.
Spinal cord compression
Terjadi ketika kanker menekan tulang belakang atau saraf tulang belakang, mengakibatkan rasa sakit dan kehilangan fungsi (seperti berkemih atau fecal incontinence). Tekanan yang lama pada tulang belakang atau saraf tulang belakang yang berlangsung lama mungkin tidak sebanyak fungsi saraf normal akan kembali ketika tekanan dihilangkan.
Brain dysfunction
Terjadi ketika fungsi otak tidak normal akibatnya kanker berkembang di dalamnya, baik kanker otak primer atau lainnya biasanya sebagai metastasis dari kanker di bagian tubuh manapun. Kebanyakan gejala yang berbeda bisa terjadi, termasuk pusing, mengantuk, agitasi, sakit kepala, penglihatan tidak normal, sensasi tidak normal, lemah, mual, muntah, dan kejang.
Pendarahan
Terjadi ketika kanker berkembang ke dalam dan mengikis pembuluh darah di sekitarnya. Serius, bahkan fatal, pendarahan bisa terjadi dari kanker pada daerah yang mengandung banyak pembuluh darah besar, seperti leher dan dada.
Apakah Paraneoplastic Syndromes?
Sindrom paraneoplastic terjadi ketika kanker menghasilkan salah satu atau lebih zat-zat yang mengalir di dalam aliran darah menyebabkan gejala pada tempat-tempat jauh dari tumor. Zat-zat ini bisa mempengaruhi fungsi pada jaringan dan organ lain, menghasilkan berbagai macam gejala. Sindrom paraneoplastic bisa mempengaruhi sistem organ lainnya, termasuk sistem saraf dan sistem endokrin (hormon), menyebabkan beberapa masalah seperti gula darah rendah, diare, atau tekanan darah tinggi.

Sindrom umum seperti terbentuknya demam, berkeringat di malam hari, dan kehilangan berat badan dan nafsu makan bisa dialami oleh banyak orang dengan kanker. Kebanyakan sindrom yang dibahas di bawah ini adalah jarang terjadi, dan kebanyakan pasien kanker tidak mengalami sindrom paraneoplastic lebih khusus.

Sindrom neurologic : polyneuropathy adalah kerusakan pada saraf di sekeliling, mengakibatkan lemah. Kehilangan sensasi, dan mengurangi refleks. Subacute sensory neuropathy adalah bentuk langka pada polyneuropathy yang kadangkala terbentuk sebelum kanker didiagnosa. Hal itu menyebabkan kelumpuhan hilangnya sensasi dan inkoordinasi tetap sedikit lemah.

Penurunan paraneoplastic cerebellar bisa terjadi tetapi jarang pada pasien dengan kanker payudara, kanker ovarium, sel carcinoma kecil pada paru-paru, atau tumor kuat lainnya. Gangguan ini kemungkinan disebabkan oleh autoantibodi (antibodi yang menyerang jaringan tubuh sendiri) yang menghancurkan cerebellum. Gejala-gejala bisa termasuk tidak tenang ketika berjalan, inkoordinasi pada lengan dan kaki, kesulitan berbicara, pening, dan penglihatan ganda. Gejala-gejala bisa timbul sebelum kanker diketahui.

Gerakan mata yang tidak dapat dikendalikan (opsoclonus) dan kontraksi cepat pada lengan dan kaki (myoclonus) bisa terjadi pada beberapa anak dengan neuroblastoma. Subacute motor neuropathy terjadi pada beberapa orang dengan Limfoma Hodgkin dan Non-Hodgkin. Sel saraf pada tulang belakang terkena, melemahkan lengan dan kaki.

Sindrom eaton-lambert terjadi pada beberapa orang dengan sel carcinoma kecil pada paru-paru. Sindrom ini ditandai dengan otot yang sangat lemah yang disebabkan oleh kurangnya aktivasi yang seharusnya pada otot oleh saraf. Ma adalah tumor langka yang bisa digabungkan dengan myasthenia gravis, sindrom pada lemah yang diakibatkan dari antibodi yang merusak saraf penghubung pada jaringan otot.

Sindrom endokrin : sel carcinoma kecil pada paru-paru bisa mengeluarkan zat-zat yang merangsang kelenjar adrenalin untuk menghasilkan kadar hormon yang meningkat, yang bisa menyebabkan lemah, berat badan bertambah, dan tekanan darah tinggi (sindrom cushing). Sel carcinoma kecil pada paru-paru bisa juga menghasilkan hormon antidiuretik, menyebabkan penyimpanan air, pengurangan kadar sodium, lemah, pusing, dan kejang pada beberapa orang.

Kadar kalsium sangat tinggi pada darah (sindrom hypercalcemic) bisa terjadi pada orang dengan tumor kuat atau Leukemia. Hal ini bisa terjadi ketika kanker mengeluarkan zat menyerupai hormon di dalam darah yang menyebabkan terlepasnya kalsium dari tulang. Kadar kalsium tinggi bisa juga terjadi jika kanker langsung menyerang tulang, dengan demikian melepaskan kalsium ke dalam aliran darah. Akibatnya kadar kalsium tinggi di dalam darah, orang tersebut mengalami pusing, yang bisa koma dan bahkan kematian.

Produksi berlebihan pada hormon lainnya bisa menyebabkan sindrom carcinoid - membilas, mendesah, diare, dan masalah katup jantung. Sindrom lain: polymyosistis adalah kelemahan otot dan rasa sakit yang dihasilkan dari peradangan otot. Ketika polymyositis disertai dengan peradangan kulit, keadaan tersebut disebut dermatomyositis.

Hypertrophic osteoarthropathy bisa terjadi pada orang dengan kanker paru-paru. Sindrom ini merubah bentuk jari tangan dan kaki dan menyebabkan bengkak yang sangat menyakitkan pada beberapa persendian.


Nyeri

Kanker biasanya tidak menyakitkan mulanya. Dengan berkembangnya mereka, gejala pertama seringkali rasa tidak nyaman yang ringan, yang bisa sangat bisa menjadi rasa sakit parah yang meningkat sebagaimana pembesaran kanker. Rasa sakit tersebut bisa terjadi dari tekanan kanker atau longsor ke dalam saraf atau struktur lain. Meskipun begitu, tidak semua kanker menyebabkan rasa sakit berat. Dengan cara yang sama, kurangnya rasa sakit tidak menjamin bahwa kanker tidak berkembang atau menyebar.


Perdarahan

Awalnya, kanker bisa sedikit berdarah karena selnya tidak menempel dengan baik satu sama lain dan pembuluh darahnya rapuh. Kemudian, sebagaimana pembesaran kanker dan menyerang jaringan di sekitar, hal ini bisa berkembang ke dalam pembuluh darah di sekitar, menyebabkan pendarahan. Pendarahan tersebut kemungkinan ringan dan tidak terdeteksi atau dapat terdeteksi hanya dengan tes. Seperti kasus yang sering pada kanker usus tahap pertama. Atau, terutama dengan kanker tahap lanjut, pendarahan kemungkinan lebih signifikan, bahkan besar dan mengancam nyawa.

Letak kanker memastikan letak pada pendarahan. Kanker dimanapun sepanjang saluran gastrointestinal bisa menyebabkan pendarahan pada tinja. Kanker di manapun sepanjang saluran kemih bisa menyebabkan pendarahan pada urin. Kanker lain bisa berdarah masuk ke dalam bagian dalam tubuh. Pendarahan ke dalam paru-paru bisa menyebabkan orang tersebut batuk darah.


Kehilangan Berat Badan dan Lelah

Umumnya, seseorang yang menderita kanker bisa mengalami kehilangan berat badan dan lelah, dimana bisa bertambah buruk sebagaimana kemajuan kanker. Beberapa orang menyatakan kehilangan berat badan meskipun nafsu makan baik. Yang lainnya kehilangan nafsu makan dan bahkan bisa dimualkan oleh makanan atau mengalami kesulitan menelan. Mereka bisa menjadi kurus; hilangnya lemak yang mendasari terutama kelihatan pada wajah. Orang dengan kanker lanjut seringkali sangat letih dan tidur berjam-jam seharian. Jika anemia terbentuk, orang ini bisa menemukan bahwa mereka merasa lelah atau menjadi sulit bernafas bahkan dengan aktivitas ringan.


Kelenjar Getah Bening Bengkak

Sebagaiman kanker mulai menyebar di sekitar tubuh, hal itu pertama kali bisa menyebar ke sekitar getah bening, menjadi bengkak. Getah bening yang bengkak kemungkinan tidak menyakitkan atau ringan, dan terasa keras dan seperti karet. Mereka terasa mudah diangkat, atau, jika kanker lebih lanjut mereka bisa tersangkut pada kulit di atasnya, menuju lapisan lebih dalam pada jaringan di bawah, atau dua-duanya.


Depresi

Kanker sering meghasilkan Depresi. Depresi bisa berhubungan dengan gejala pada sakit, ketakutan pada sekarat, atau kehilangan kebebasan. Sebagai tambahan, beberapa kanker bisa menghasilkan zat-zat yang secara langsung menyebabkan depresi dengan mempengaruhi otak.


Gejala Neurologis dan Muskular

Kanker bisa berkembang ke alam atau menekan saraf, menyebabkan beberapa gejala penyakit saraf dan otot, termasuk perubahan sensasi (seperti rasa geli) atau kelemahan otot. Ketika kanker berkembang di dalam otak, gejala kemungkinan menunjukkan gejala dengan tepat, tegas tetapi bisa termasuk pusing, pening, sakit kepala, mual, perubahan pada penglihatan, dan serangan. Gejala Neurologis bisa juga menjadi bagian pada Sindrom Paraneoplastic.


Gejala-gejala Pernapasan

Kanker bisa menekan atau menyumbat struktur, seperti saluran udara di dalam paru-paru, menyebabkan kesulitan bernapas, batuk, atau pneumonia. Kesulitan bernapas bisa juga terjadi ketika kanker menyebabkan plural effusion besar, pendarahan ke dalan paru-paru, atau anemia.

Kanker Ginjal

DEFINISI
Seperti organ tubuh lainnya, ginjal kadang bisa mengalami kanker. Pada dewasa, jenis kanker ginjal yang paling sering ditemukan adalah karsinoma sel ginjal (adenokarsinoma renalis, hipernefroma), yang berasal dari sel-sel yang melapisi tubulus renalis. Sebagian besar tumor ginjal yang solid (padat) adalah kanker, sedangkan kista (rongga berisi cairan) biasanya jinak.


PENYEBAB
Dalam keadaan normal, sel-sel di dalam saluran kemih tumbuh dan membelah secara wajar. Tetapi kadang sel-sel mulai membelah diluar kendali dan menghasilkan sel-sel baru meskipun tubuh tidak memerlukannya. Hal ini akan menyebabkan terbentuknya suatu massa yang terdiri jaringan berlebihan, yang dikenal sebagai tumor.

Tidak semua tumor merupakan kanker (keganasan). Tumor yang ganas disebut tumor maligna. Sel-sel dari tumor ini menyusup dan merusak jaringan di sekitarnya. Sel-sel ini juga keluar dari tumor asalnya dan memasuki aliran darah atau sistem getah bening dan akan terbawa ke bagian tubuh lainnya (proses ini dikenal sebagai metastase tumor).

Penyebab mengganasnya sel-sel ginjal tidak diketahui, tetapi penelitian telah menemukan faktor-faktor tertentu yang tampaknya meningkatkan resiko terjadinya kanker ginjal. Resiko terjadinya karsinoma sel ginjal meningkat sejalan dengan bertambahnya usia. Kanker ini paling sering terjadi pada usia 50-70 tahun. Pria memiliki resiko 2 kali lebih besar dibandingkan wanita.

Faktor resiko lainnya adalah:

GEJALA
Pada stadium dini, kanker ginjal jarang menimbulkan gejala. Pada stadium lanjut, gejala yang paling banyak ditemukan adalah hematuria (adanya darah di dalam air kemih). Hematuria bisa diketahui dari air kemih yang tampak kemerahan atau diketahui melalui analisa air kemih. Tekanan darah tinggi terjadi akibat tidak adekuatnya aliran darah ke beberapa bagian atau seluruh ginjal, sehingga memicu dilepaskannya zat kimia pembawa pesan untuk meningkatkan tekanan darah.

Polisitemia sekunder terjadi akibat tingginya kadar hormon eritropoietin, yang merangsang sumsum tulang untuk meningkatkan pembentukan sel darah merah.

Gejala lainnya yang mungkin terjadi:
- nyeri pada sisi ginjal yang terkena,
- penurunan berat badan,
- kelelahan, dan
- demam yang hilang-timbul.


DIAGNOSA
Pada pemeriksaan fisik, kadang bisa diraba/dirasakan benjolan di perut.

Jika dicurigai kanker ginjal, maka dilakukan beberapa pemeriksaan berikut:
  • Urografi intravena
  • USG
  • CT scan
  • MRI bisa memberikan keterangan tambahan mengenai penyebaran tumor.
Jika tumornya berupa kista, bisa diambil contoh cairan untuk dilakukan analisa. Aortografi dan angiografi arteri renalis bisa dilakukan sebagai persiapan pembedahan untuk memberikan keterangan tambahan mengenai tumor dan arteri renalis.


PENGOBATAN
Saat ini pengobatan standar untuk kanker yang masih terbatas di ginjal adalah pembedahan untuk mengangkat seluruh ginjal (nefrektomi simplek atau nefrotomi radikal). Pada nefrektomi radikal, dilakukan pengangkatan ginjal dan kelanjar adrenal di atasnya, jaringan di sekitar ginjal serta beberapa kelenjar getah bening. Pada nefrektomi simplek, dilakukan pengangkatan ginjal saja.

Pada prosedur embolisasi arteri, disuntikkan suatu zat khusus ke dalam pembuluh darah yang menuju ke ginjal. Dengan menyumbat pembuluh ini, tumor akan kekurangan oksigen dan zat gizi lainnya. Embolisasi arteri bisa digunakan sebelum pembedahan atau untuk mengurangi nyeri dan perdarahan jika pembedahan tidak mungkin dilakukan. Embolisasi arteri bisa menyebabkan mual, muntah atau nyeri yang bersifat sementara.

Terapi penyinaran biasanya digunakan untuk mengurangi nyeri pada kanker yang telah menyebar ke tulang. Efek samping dari terapi penyinaran adalah kulit di tempat penyinaran menjadi merah atau gatal, mual dan muntah.

Imunoterapi menggunakan sistem kekebalan tubuh untuk melawan kanker. Diberikan suatu zat yang dikenal sebagai pengubah respon biologis, misalnya interferon atau interleukin-2. Secara normal, zat tersebut dihasilkan oleh tubuh dan juga dibuat di laboratorium untuk membantu mengobati penyakit. Efek samping yang timbul berupa menggigil, demam, mual, muntah dan penurunan nafsu makan.


PROGNOSIS
Jika kanker belum menyebar, maka pengangkatan ginjal yang terkena dan pengangkatan kelenjar getah bening akan memberikan peluang untuk sembuh. Jika tumor telah menyusup ke dalam vena renalis dan bahkan telah mencapai vena kava, tetapi belum menyebar sisi tubuh yang jauh, maka pembedahan masih bisa memberikan harapan kesembuhan. Tetapi kanker ginjal cenderung menyebar dengan cepat, terutama ke paru-paru.

Jika kanker telah menyebar ke tempat yang jauh, maka prognosisnya jelek karena tidak dapat diobati dengan penyinaran, kemoterapi maupun hormon.

Kanker Pelvis Renalis & Ureter

DEFINISI
Kanker dapat terjadi pada sel-sel yang melapisi pelvis renalis dan ureter. Kanker pada sel-sel yang melapisi pelvis renalis disebut karsinoma sel transisional. Pelvis renalis adalah bagian ginjal yang berfungsi sebagai corong yang mengalirkan air kemih ke ureter. Ureter adalah tabung/saluran yang menghubungkan ginjal dengan kandung kemih.


PENYEBAB
Penyebab mengganasnya sel-sel ginjal tidak diketahui.

Adapun faktor resiko terjadinya karsinoma sel transisional adalah:

GEJALA
Gejala awal biasanya berupa hematuria (darah di dalam air kemih). Jika aliran air kemih tersumbat, bisa terjadi nyeri kram di daerah antara tulang rusuk dan tulang pinggul, atau di perut bagian bawah.


DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan urografi intravena atau urografi retrograd. CT scan dapat membantu membedakan tumor dengan batu ginjal atau bekuan darah dan menunjukkan pertumbuhan kanker. Pemeriksaan mikroskopik terhadap contoh air kemih bisa menunjukkan adanya sel-sel kanker. Ureteroskopi atau nefroskopi digunakan untuk mengamati atau kadang untuk mengobati tumor yang kecil.


PENGOBATAN
Jika kanker belum menyebar, maka dilakukan pengangkatan ginjal dan ureter (nefroureterektomi). Tetapi jika ginjal tidak berfungsi dengan baik atau jika penderita hanya memiliki 1 ginjal, maka tidak dilakukan pengangkatan ginjal, karena penderita akan tergantung kepada dialisa. Jika kanker telah menyebar, dilakukan kemoterapi.


PROGNOSIS

Jika kanker belum menyebar dan bisa diangkat seluruhnya melalui pembedahan, maka prognosisnya baik. Setelah pembedahan, penderita menjalani pemeriksaan sitoskopi (pengamatan kandung kemih) secara rutin, karena penderita kanker sel transisional memiliki resiko untuk menderita kanker kandung kemih. Jika kanker kandung kemih ditemukan pada stadium dini, maka kandung kemih diangkat atau diobati dengan obat anti kanker yang dimasukkan ke dalam kandung kemih.

Kanker Kandung Kemih

DEFINISI
Dinding kandung kemih dilapisi oleh sel transisional dan sel skuamosa. Lebih dari 90% kanker kandung kemih berasal dari sel transisional dan disebut karsinoma sel transisional, sisanya adalah karsinoma sel skuamosa.


PENYEBAB
Penyebab yang pasti dari kanker kandung kemih tidak diketahui. Tetapi penelitian telah menunjukkan bahwa kanker ini memiliki beberapa faktor resiko:
  • Usia, resiko terjadinya kanker kandung kemih meningkat sejalan dengan pertambahan usia.
  • Merokok, merupakan faktor resiko yang utama.
  • Lingkungan pekerjaan.
    Beberapa pekerja memiliki resiko yang lebih tinggi untuk menderita kanker ini karena di tempatnya bekerja ditemukan bahan-bahan karsinogenik (penyebab kanker). Misalnya pekerja industri karet, kimia, kulit.
  • Infeksi, terutama infeksi parasit (skistosomiasis).
  • Pemakaian siklofosfamid atau arsenik untuk mengobati kanker dan penyakit lainnya.
  • Ras, orang kulit putih memiliki resiko 2 kali lebih besar, resiko terkecil terdapat pada orang Asia.
  • Pria, memiliki resiko 2-3 kali lebih besar.
  • Riwayat keluarga.
    Orang-orang yang keluarganya ada yang menderita kanker kandung kemih memiliki resiko lebih tinggi untuk menderita kanker ini. Peneliti sedang mempelajari adanya perubahan gen tertentu yang mungkin meningkatkan resiko terjadinya kanker ini.

GEJALA
Gejalanya bisa berupa:
- hematuria (adanya darah dalam air kemih),
- rasa terbakar atau rasa nyeri ketika berkemih,
- desakan untuk berkemih,
- sering berkemih.

Gejala dari kanker kandung kemih menyerupai gejala infeksi kandung kemih (sistitis) dan kedua penyakit ini bisa terjadi secara bersamaan. Patut dicurigai suatu kanker jika dengan pengobatan standar untuk infeksi, kalau gejalanya tidak menghilang.


DIAGNOSA
Pemeriksaan air kemih menunjukkan adanya darah dan sel-sel kanker. Sistografi atau urografi intravena bisa menunjukkan adanya ketidakteraturan pada garis luar dinding kandung kemih. USG, CT scan atau MRI bisa menunjukkan adanya kelainan dalam kandung kemih. Sistoskopi dilakukan untuk melihat kandung kemih secara langsung dan mengambil contoh jaringan untuk pemeriksaan mikroskopik. Kadang sistoskopi digunakan untuk mengangkat kanker.


PENGOBATAN
Kanker yang terbatas pada permukaan dalam kandung kemih atau hanya menyusup ke lapisan otot paling atas, bisa diangkat seluruhnya melalui sistoskopi. Tetapi sering terbentuk kanker yang baru, kadang di tempat yang sama, tetapi lebih sering terbentuk di tempat yang baru.

Angka kekambuhan bisa dikurangi dengan memberikan obat anti-kanker atau BCG ke dalam kandung kemih setelah seluruh kanker diangkat melalui sistoskopi. Pemberian obat ini bisa digunakan sebagai pengobatan pada penderita yang tumornya tidak dapat diangkat melalui sistoskopi.

Kanker yang tumbuh lebih dalam atau telah menembus dinding kandung kemih, tidak dapat diangkat seluruhnya dengan sistoskopi. Biasanya dilakukan pengangkatan sebagaian atau seluruh kandung kemih (sistektomi). Kelenjar getah bening biasanya juga diangkat untuk mengetahui apakah kanker telah menyebar atau belum. Terapi penyinaran saja atau dikombinasikan dengan kemoterapi kadang bisa mengobati kanker.

Jika kandung kemih diangkat seluruhnya, maka harus dipasang alat untuk membuang air kemih. Biasanya air kemih dialirkan ke suatu lubang di dinding perut (stoma) melalui suatu saluran yang terbuat dari usus, yang disebut ileal loop. Selanjutnya air kemih dikumpulkan dalam suatu kantong.

Cara untuk mengalihkan air kemih pada penderita yang kandung kemihnya telah diangkat, digolongkan ke dalam 2 kategori:
  1. Orthotopic neobladder
  2. Continent cutaneous diversion.
Pada kedua cara tersebut, suatu penampung internal dibuat dari usus. Pada orthotopic neobladder, penampung ini dihubungkan dengan uretra. Penderita diajarkan untuk mengosongkan penampung ini dengan cara mengendurkan otot dasar panggul dan meningkatkan tekanan dalam perut, sehingga air kemih mengalir melalui uretra.

Pada continent cutaneous urinary diversion, penampung ini dihubungkan dengan sebuah lubang di dinding perut. Diperlukan kantong luar, karena air kemih tetap berada dalam penampung sebelum dikosongkan oleh penderita dengan cara memasang selang melalui lubang di dinding perut ke dalam penampung. Penderita melakukan pengosongan ini secara teratur. Kanker yang sudah menyebar diobati dengan kemoterapi.

Kanker Uretra

DEFINISI
Kanker Uretra adalah suatu keganasan yang jarang terjadi, yang ditemukan di dalam uretra. Uretra merupakan saluran tempat keluarnya air kemih dari kandung kemih. Pada wanita, panjang uretra adalah sekitar 3,75 cm dan ujungnya adalah berupa lubang yang terletak di atas vagina. Pada pria, panjang uretra adalah sekitar 20 cm, menembus kelenjar prostat dan berakhir sebagai sebuah lubang di ujung penis.

Kanker uretra lebih sering terjadi pada wanita. Bagian dari uretra yang terletak di dekat lubang keluarnya disebut uretra anterior dan kanker yang bermula dari daerah ini disebut kanker uretra anterior.

Bagian dari uretra yang terletak di dekat kandung kemih disebut uretra posterior dan kanker yang berawal di daerah ini disebut kanker uretra posterior. Uretra posterior terletak lebih dekat dengan kandung kemih dan jaringan lainnya, sehingga kanker di daerah ini lebih mungkin tumbuh menembus lapisan dalam uretra dan jaringan di dekatnya.

Kadang penderita kanker kandung kemih juga menderita kanker uretra yang disebut sebagai kanker uretra yang berhubungan dengan kanker kandung kemih. Kanker uretra kambuhan adalah kanker uretra yang kambuh kembali setelah diobati, bisa kambuh di tempat yang sama atau di bagian tubuh yang lain.

Karunkulus uretra adalah pertumbuhan jinak (non-kanker) yang lebih sering terjadi, berupa pertumbuhan kecil, berwarna merah dan menimbulkan nyeri di samping lubang uretra pada wanita. Karunkulus uretra menyebabkan adanya darah dalam air kemih dan keadaan ini diatasi dengan pengangkatan melalui pembedahan.


PENYEBAB
Penyebab terjadinya keganasan pada sel-se uretra tidak diketahui.


GEJALA
Gejala pertama biasanya adanya darah di dalam air kemih (hematuria), yang mungkin hanya dapat diketahui dengan pemeriksaan mikroskopik atau bisa juga tampak sebagai air kemih yang berwarna kemerahan. Aliran air kemih bisa tersumbat, sehingga penderita mengalami kesulitan dalam berkemih atau aliran air kemih menjadi lambat dan sedikit.


DIAGNOSA
Dilakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui dan merasakan adanya benjolan di dalam uretra. Pada pria, sebuah sitoskopi bisa dimasukkan ke dalam penis untuk melihat uretra. Jika ditemukan sel atau tanda-tanda kelainan, maka diambil contoh jaringan untuk diperiksa dengan mikroskop (biopsi).


PENGOBATAN
Pengobatan untuk kanker uretra bisa dilakukan dengan cara:
  • Pembedahan
  • Terapi penyinaran, menggunakan sinar X dosis tinggi atau sinar energi tinggi lainnya untuk membunuh sel-sel kanker
  • Kemoterapi, menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel-sel kanker.
Pembedahan untuk mengangkat kanker uretra terdiri dari:
  1. Elektrofulgurasi, menggunakan arus listrik untuk mengangkat kanker. Tumor dan daerah di sekitarnya dibakar lalu diangkat dengan pisau bedah.
  2. Terapi laser.
  3. Sistouretrektomi (pengangkatan kandung kemih dan uretra).
Pada pria, sebagian penis yang mengandung kanker uretra bisa diangkat melalui pembedahan yang disebut penektomi parsial. Kadang dilakukan pengangkatan seluruh penis (penektomi). Setelah sebagian atau seluruh penisnya diangkat, bisa dilakukan bedah plastik untuk membuat penis yang baru. Pada wanita bisa dilakukan pembedahan untuk mengangkat uretra, kandung kemih dan vagina. Untuk membuat vagian baru, dilakukan bedah plastik.


Kanker uretra anterior
Untuk wanita:
  • Elektrofulgurasi
  • Terapi laser
  • Terapi penyinaran eksternal atau internal
  • Terapi penyinaran diikuti oleh pembedahan atau terapi pembedahan saja untuk mengangkat uretra dan organ di panggul bawah (eksanterasi anterior) atau untuk mengangkat tumornya saja (jika kecil). Dibuat saluran baru untuk membuang air kemih (diversi uriner).
Untuk pria:
  • Elektrofulgurasi
  • Terapi laser
  • Penektomi parsial
  • Terapi penyinaran.

Kanker uretra posterior
Untuk wanita, dilakukan terapi penyinaran yang diikuti oleh pembedahan atau pembedahan saja untuk mengangkat uretra, organ panggul bawah (eksenterasi anterior) atau tumornya saja (jika kecil). Kelenjar getah bening di dalam panggul biasanya diangkat (diseksi kelenjar getah bening) dan kelenjar getah bening di paha bagian atas bisa diangkat atau bisa juga dibiarkan. Dibuat saluran baru untuk membuang air kemih.

Untuk pria, pengobatan terdiri dari terapi penyinaran yang diikuti dengan pembedahan atau pembedahan saja untuk mengangkat kandung kemih dan prostat (sistoprostatektomi) serta penis dan uretra (penektomi). Kelenjar getah bening di dalam pelvis diangkat, kelenjar getah bening di paha bagian atas bisa diangkat bisa tidak. Dibuat saluran baru untuk membuang air kemih.


Kanker uretra yang berhubungan dengan kanker kandung kemih
Dilakukan pengangkatan kandung kemih dan uretra (sistouretrektomi).


Kanker uretra kambuhan
Pengobatan tergantung kepada teknik pengobatan yang pernah dijalani penderita sebelumnya. Jika sebelumnya telah dilakukan pembedahan, maka pengobatannya berupa terapi penyinaran dan pembedahan untuk mengangkat kanker. Jika sebelumnya telah dilakukan terapi penyinaran, maka pengobatannya berupa pembedahan.