Sabtu, 24 Juli 2010

Phillips

Koninklijke Philips Electronics N.V. (Royal Dutch Philips Electronics Ltd.), biasa dikenal sebagai Philips, ialah salah satu produsen elektronik konsumen terbesar di dunia. Pada 2004, penjualannya sekitar € 30,3 juta dan mereka mempekerjakan 161.586 orang di lebih dari 60 negara. Philips diorganisasi dalam sejumlah divisi: Philips Consumer Electronics, Philips Semiconductors, Philips Lighting, Philips Medical Systems dan Philips Domestic Appliances and Personal Care.

Perusahaan ini didirikan pada 1891 oleh 2 bersaudara Gerard dan Anton Philips (1874-1951) di Eindhoven, Belanda. Produk pertamanya ialah bola lampu 'dan alat elektronik lainnya'. Pabrik pertamanya kini menjadi museum. Pada 1920-an, perusahaan ini mulai memproduksi produk lain, dan pada 1939 pisau cukur listrik pertamanya, Philishave, diperkenalkan. Philips memasarkan alat cukurnya di AS dengan nama Norelco. Philips memperkenalkan tape compact audio cassette, yang dengan ramai sukses, melalui percobaan mereka mengatur standar untuk VCR, V2000, gagal di muka persaingan dari Betamax dan khususnya standar VHS.



Philips

Pada 9 Mei 1940, direktur Philips diberitahu mengenai penyerbuan Jerman ke Belanda pada 10 Mei. Mereka memutuskan meninggalkan negerinya dan lari ke Amerika Serikat. Mereka menerima banyak modal perusahaan dengannya. Beroperasi dari AS, mereka mengurus untuk menjalankan perusahaan sepanjang perang. Di saat yang sama, perusahaan itu sendiri pindah ke Antillen Belanda untuk menjaganya dari tangan Jerman. Setelah perang kembali ke Belanda, dengan markasnya di Eindhoven (dan pada 1997 keputusan dibuat untuk pindah ke Amsterdam – perpindahan ini selesai pada 2001). Banyak fasilitas penelitian rahasia dikunci dan berhasil disembunyikan dari penyerang, yang memungkinkan perusahaan berlari cepat lagi setelah perang. Juga dipercaya bahwa Philips – sebelum dan selama perang - memasok banyak peralatan listrik kepada angkatan pendudukan Jerman, yang membuat beberapa orang berpikir bahwa perusahaan itu berkolaborasi dengan Nazi, seperti banyak perusahaan lain saat itu.

Bagaimanapun, tiada fakta yang mendukung bahwa Philips sendiri atau manajemennya pernah setuju dengan Nazi atau pahamnya. Secara jelas, ada sedikit Philips sudah bisa berbuat mencegah Jerman dari penyalahgunaan fasilitas produksinya dan memaksa pekerjanya melakukan kerja paksa selama pendudukan. Fasilitas produksi di Eindhoven merupakan satu-satunya sasaran Belanda yang dengan sengaja dibom angkatan sekutu selama perang.


Produk utama

Pada 1963, Philips memperkenalkan Musicassette, atau "kaset audio compact".



Pada 1972, Philips memperkenalkan laserdisc player, menggunakan teknologi yang telah ditemukan pada 1960-an.

Pada 1978 Philips memperkenalkan Philips G7000, konsol video game yang diluncurkan di AS sebagai Magnavox Odyssey 2.

Philips Videopac G7000

Pada 1983, Philips meluncurkan CD dalam berhubungan dengan Sony.

Pada 1991, Philips memperkenalkan CD-i, Compact Disc Interactive system yang punya banyak fitur tipe konsol video game.

Pada 1992, Philips meluncurkan format Digital Compact Cassette yang membawa sial.

Pada 2001, Philips berhasil meluncurkan pembuat kopi Senseo, pertama di Belanda dan dari 2002 dst, di negara lain di Eropa. Senseo yang asli diproduksi Douwe Egberts.

Pada 2004, Philips meninggalkan slogan slogan "Let's make things better" untuk menggantinya dengan yang baru : "Sense and Simplicity".
ASM Lithography ialah perusahaan lepasan (spin-off) dari divisi Philips.

CEO dahulu dan kini:
1891–1922: Gerard Philips
1922–1939: Anton Philips
1939–1961: Frans Otten
1961–1971: Frits Philips
1971–1977: Henk van Riemsdijk
1977–1981: Nico Rodenburg
1982–1986: Wisse Dekker
1986–1990: Cornelis Van der Klugt
1990–1996: Jan Timmer
1996–2001: Cor Boonstra
2001-sekarang: Gerard Kleisterlee

Perusahaan yang diperoleh Philips sepanjang tahun termasuk Magnavox, Signetics, Mullard, VLSI, bagian dari Westinghouse dan operasi elektronik konsumen Philco dan Sylvania. Philips meninggalkan merk dagang Sylvania yang kini dimiliki Siemens. Philips juga memiliki 96,5% saham dengan produsen diode pemancar cahaya Lumileds.

Philips juga memiliki hak nama pada Philips Arena di Atlanta.

Pada 1913, untuk memperingati 100 tahun kemerdekaan Belanda dari Prancis, Philips mendirikan klub olahraga bagi pegawainya. Klub itu disebut Philips Sport Vereniging, atau PSV Eindhoven, seperti yang kini dikenal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar