Selama bertahun-tahun kita percaya bahwa perempuan gemuk memiliki risiko lebih rendah mengalami osteoporosis dan bahwa kelebihan lemak dalam tubuh bisa melindungi dari kehilangan massa tulang. Namun demikian sebuah studi yang dipresentasikan di pertemuan tahunan menemukan bahwa terlalu banyak memiliki lemak internal di perut dapat merusak dampak pada kesehatan tulang.
"Kita tahu bahwa obesitas merupakan masalah utama kesehatan masyarakat,” kata kepala studi Miriam A. Bredella, M.D., seorang radiolog di Massachusetts General Hospital dan asisten profesor radiologi di Harvard Medical School, Boston. "Kini kita tahu bahwa kegemukan perut perlu dimasukkan sebagai faktor risiko untuk osteoporosis dan kehilangan massa tulang.”
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sekira 72 juta warga dewasa Amerika dipertimbangkan gemuk. CDC menentukan kegemukan jika memiliki (BMI) sebesar 30 atau di atasnya. Kegemukan dikaitkan dengan sejumlah masalah kesehatan, antara lain penyakit kardiovaskular, diabetes, kolesterol tinggi, asma, sleep apnea dan sakit pada persendian. Meskipun ada sejumlah masalah
kesehatan, namun menjadi kepercayaan umum bahwa peningkatan berat badan pada perempuan dapat menurunkan risiko kehilangan massa tulang.
Namun tidak semua lemak tubuh itu sana. Lemak subkutan hanya berada di bawah kulit. Sedangkan visceral atau lemak intra abdominal berada di bagian dalam jaringan otot di dalam rongga perut. Genetik, makanan dan olahraga semuanya berkontribusi pada terbentuknya lemak visceral yang tersimpan di dalam tubuh.
Kelebihan lemak visceral dipertimbangkan berbahaya, karena beberapa studi sebelumnya telah dikaitkan dengan meningkatnya risiko untuk penyakit jantung.
Menurut National Women's Health Information Center, sebanyak 10 juta warga Amerika mengalami osteoporosis dan 18 juta lainnya memiliki massa tulang yang rendah, menempatkan mereka pada risiko osteoporosis.
"Masyarakat perlu memahami bahwa kelebihan lemak di perut berisiko untuk kehilangan massa tulang, demikian juga penyakit jantung dan diabetes,” kata Dr. Bredella.
Meskipun hilangnya massa tulang umum terjadi pada perempuan, tim peneliti sedang melakukan studi untuk menentukan apakah lemak perut juga menjadi faktor risiko untuk laki-laki. Peneliti lain yang juga terlibat dalam studi ini adalah Martin Torriani, M.D., Reza Hosseini Ghomi, M.S.E., Bijoy Thomas, M.D., Anne Klibanski, M.D., dan Karen Miller, M.D.
Metrotvnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar