Dalam perjalanan hidup ini, sekitar 15 persen dari populasi manusia akan mengalami gangguan batu empedu, dengan risiko membesar seiring bertambahnya usia. Batu empedu muncul bila cairan empedu di kandung empedu terkumpul dan mengendap. Seiring perjalanan waktu, kolesterol yang terdapat pada cairan empedu mengkristal dan membentuk batu. Kendati penyakit batu empedu seringkali tanpa gejala, ketika keadaan memburuk gejala yang biasa ditimbulkan adalah serangan usai mengonsumsi makanan yang mengandung lemak tinggi. Hal itu terjadi karena lemak memicu hormon lalu merangsang kandung empedu berkontraksi, sehingga empedu yang tersimpan dipaksa masuk ke dalam duedenum, yaitu jalan keluar menuju usus kecil.
Pada banyak kasus, batu di dalam empedu tidak menimbulkan gangguan dan menghilang sendiri secara alamiah. Kondisi demikian bisa juga menyebabkan penyumbatan dan menimbulkan rasa sakit, sehingga harus dioperasi. Namun, tak usah gusar. Banyak upaya bisa dilakukan untuk mencegah dan menyembuhkan penyakit batu empedu. Di antaranya menjaga berat badan tetap normal, menurunkan kadar kolesterol, dan mengonsumsi makanan berserat.
Diet ketat untuk menurunkan berat badan dengan cepat tidak disarankan. Kondisi demikian justru akan merangsang hati mengeluarkan kolesterol dalam jumlah besar ke cairan empedu, sehingga bisa menimbulkan batu empedu. Prinsip utama bagi pasien batu empedu adalah merawat kantung empedu. "Hindari konsumsi makanan berlemak, seperti daging merah dan gorengan, karena lemak bisa merangsang munculnya batu empedeu," kata dr.Errawan Wiradisuria, Sp.B dari RS.Gading Pluit Jakarta.
Mereka yang kegemukan (obesitas) juga beresiko lebih tinggi mengalami batu empedu. "Bila sudah terlanjur gemuk, turunkan berat badan hingga mencapai bobot dan kolesterol ideal," katanya.
Guna menghindari batu empedu, Dr.Errawan menyarankan untuk rajin berolahraga. Olah fisik penting untuk membakar lemak-lemak tubuh dan mengurangi risiko terbentuknya batu empedu. "Pola hidup sehat dan hidup tertib akan membantu kita mengendalikan tingkat kolesterol tetap di bawah angka normal," tambahnya.
Dr.Andrew R.Hart dari University of Bristol di Inggris menyatakan bahwa berenang atau joging teratur bisa mencegah pembentukan batu empedu. "Gaya hidup aktif bisa memperkecil risiko terkena batu empedu hingga 60 persen," ungkapnya seperti dikutip Reuters. Olahraga akan memicu cairan empedu bergerak seperti dikocok, sehingga mencegah untuk mengkristal. "Bila Anda banyak bergerak, cairan empedu tak punya waktu untuk membentuk kristal-kristal kolesterol sampai menjadi batu," katanya.
Kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar