Rabu, 23 November 2011

Furunkel

Pengertian
Furunkel atau disebut juga Bisul, adalah peradangan pada folikel rambut dan jaringan yang biasanya mengalami nekrosis ini disebabkan oleh staphylococcus aureus.




Furunkel (Bisul)


Etiologi
Etiologinya kebanyakan oleh  Staphylococcus aureus, merupakan sel-sel berbentuk bola atau coccus Gram positif yang berpasangan berempat dan berkelompok. Staphylococcus aureus merupakan bentuk koagulase positif, ini yang membedakannya dari spesies lain, dan merupakan patogen utama bagi manusia. Pada Staphylococcus koagulase negatif merupakan flora normal manusia. Staphylococcus menghasilkan katalase yang membedakannya dengan streptococcus.

Gejala
  • Mula-mula nodul kecil yang mengalami peradangan pada folikel rambut, kemudian menjadi pustula dan mengalami nekrosis dan menyembuh setelah pus keluar. Proses nekrosis ini biasanya berlangsung selama 2 hari – 3 minggu.
  • Nyeri, pada daerah tersebut terutama pada yang akut.
  • Gejala konstitusional yang sedang (panas badan, malaise, mual).
  • Terdapat satu atau lebih dan dapat kambuh kembali.
  • Tempat predileksi : muka, leher, lengan, pergelangan tangan dan jari-jari tangan, pantat dan daerah anogenital. 

Cara Mendiagnosa
Diagnosis furunkel dapat ditegakkan secara klinis mengingat gambaran klinisnya yang khas yaitu lesi awal berupa infiltrat kecil, membesar membentuk nodul eritematosa berbentuk kerucut, nyeri, terdapat core (mata bisul), kemudian melunak menjadi abses, pecah, terbentuk ulkus. Tetapi untuk lebih menegakkan diagnosisnya yaitu dari segi :
  1. Anamnesis : timbul bisul atau benjolan yang nyeri dan ada matanya.
  2. Pemeriksaan fisik khususnya efloresensi nodul eritema berbentuk kerucut, dan ditengahnya terdapat core
  3. Pemeriksaan penunjang : pengecatan Gram, kultur dan tes sensitivitas

Diagnosis Banding
Diagnosis banding furunkolosis adalah folikulitis dan karbunkel. Antara furunkolosis dan folikulitis dapat dibedakan dari segi efloresensinya kalau pada folikulitis berupa macula eritematus, papula, pustula, tidak terdapat core dan jaringan disekitarnya tidak meradang. Antara furunkolosis dengan karbunkel, dapat dibedakan dari segi efloresensinya mirip dengan furunkel hanya saja ukurannya lebih besar dan mata bisulnya lebih dari satu, dan biasanya sering dijumpai pada penderita Diabetes Militus. 

Penatalaksanaan
Adapun penatalaksanaan untuk furunkel atau furunkolosisi adalah sebagai berikut :
  1. Umum : atasi faktor predisposisi
  2. Medikamentosa
  • Untuk mempercepat drainase, kompres dengan air hangat atau povidon 1% (encerkan 1:10) 2 kali sehari selama 10-15 menit, setelah itu baru dioleskan antibiotik
  • Simptomatik
  • Sistemik diberikan antibiotic, seperti : Koksasilin 3 x 500 mg per oral/ hari selama 5-7 hari atau Cefadroksil 2 x 500 mg peroral/ hari selama 10-14 hari bila alergi terhadap penisilin diberikan eritromisin, pada furunkel maligna diberikan sefotaksim 1 gram intramuskuler per 8 jam selama 10 hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar